Jumat, 05 Juni 2015

De Duivelswagen "Kreta Setan"



KRETA SETAN










Sebuah Metal Art mobil balap tempo doeloe kisaran tahun 1910.

Indonesia tak hanya kaya akan rempah - rempah saja, dari mulai mobil dan motor antik peninggalan tempo doeloe yang berserakan, menjadi klangenan para kolektor ternama.
Bahkan motor pertama di Indonesia milik seorang masinis dari perusahaan gula Umbul di Probolinggo. John C. Potter. sampai sampai perusahaan yang membuatnya dibuat terheran - heran mendapat order dari belahan negeri yang lain dan saat itu tahun 1893!
Baru setahun kemudian mobil pertama menggelinding dibumi Indonesia, tahun 1894 sebuah mobil keluaran Carl Benz dipesan Paku Buwono X dari Keraton , selang setahun mobil pertama yang diciptakan oleh Benz, wah - wah. padahal negeri belanda memesan 2 tahun setelah pesanan pertama dari Pakubuwono. Indonesia memang...WOW. 
Seperti inilah penampakan mobil pertama itu...


Bermacam merk mobil mulai memenuhi negeri ini, pesanan para orang tajir saat itu, diantaranya Charron Phaeton, Delaunay Belleville, Peugeot, Orient Buckboard, Minerva, Renault, Oldsmobile, Locomobile, REO, dan lain - lain.
Tak kalah pentingnya, di Indonesia pada tahun 1911 sudah diadakan Rally mobil. bisa dibilang inilah Rally pertama dinegeri ini. Tour de Java.
Mengambil jarak tempuh sepanjang 850 Km, Batavia - Soerabaia.
Event Organizernya saat itu ialah "Het Algemeen Sportblad, sebuah redaksi majalah bermotor dari JMC alias Java Motor Club.
Sebetulnya ada 4 mobil yang akan mengikuti rally kaetahanan ini, namun akhirnya hanya 2 mobil saja yang siap bertarung untuk menjadi posisi yang pertama dan akan dicatat dalam sejarah permobilan dinegeri ini.

Mobil tersebut adalah Charron dan Delaunay Belleville. keduanya adalah buatan Perancis.
Mobil Charron dikendarai oleh importirnya sendiri, Decnop dan navigatornya Van der Hoeven, tak lupa seorang pembantu dan seorang wartawan dari majalah De Locomotif yang memelas ikut agar bisa meliput peristiwa bersejarah ini, wartawan tersebut bernama Du Croo.
Mobil kedua adalah Delaunay Belleville yang dikendarai oleh Van Tienen dan navigator Verhagen, juga seorang pembantu dan wartawan dari majalah "Het Nieuws van de Dag" dari Batavia.
Tahukah anda dimana start pertama para pembalap ini?, ternyata di jalan Matraman - Jakarta pada hari sabtu 10 Mei 1911.
Dan tahukah anda Rally pada tahun itu harus melewati sungai dan meyewa perahu untuk melewatinya, seperti yang terjadi didaerah Demak, Kudus. meraka harus memakai perahu tambangan untuk menyeberang ke daerah Rembang, melewati kali Juana. duh betapa repotnya ya.
Akhirnya Rally tersebut berhasil mencatatkan rekor waktu 19 jam 26 menit dengan kecepatan rata - rata 44 km/jam. 
Inilah sekelumit kisah parapembalap tempo doeloe, dengan mobil yang dijuluki "Kreta Setan"
Karena tidak usah dikasih rumput untuk menjalankannya. hehehe

Mobil Metal Art "Kreta Setan" ini sebetulnya dibuat untuk mengenang 104 tahun para pembalap pertama dinegeri ini, namun karena kesibukan dan akhirnya baru sempat diposting saat ini. 
Dimensi mobil 18 x 45 cm, tinggi 17.5 cm
Dilengkapi dengan alas kayu diameter 16.5 cm yang bisa berputar.
TERJUAL





BOROGODODOD is Frogie






Menjadi bandar barang antik, tak luput para anak buah membawa berbagai macam barang. 
Dari jemuran besi jadul sampai helm tentara dibawa serta ditawarkan, apadaya akhirnya dibeli juga walau gudang sudah penuh bak kapal pecah. 
Apabila tidak dibeli,,,kasihan juga sudah jauh - jauh atau berpanas - panasan ditengah terik matahari untuk berusaha mampir kerumah membawa bermacam barang, 
Akhirnya sebuah helm baja tentara ex perang kemerdekaan membuat sebuah ide seekor kodok sawah yang besar, alias swike untuk santapan lezat. tapi ini tidak bisa digoreng asam manis atau bumbu tauco. hanya sebuah pajangan karya seni yang bernama "Metal Art". Sebuah aliran seni yang menggabungkan bermacam barang bekas menjadi sesuatu yang unik, seolah hidup dan berkarakter.
Istilah kerennya...Re Use, Re Cycle.

Kodok besar diperkampungan jawa barat atau tepatnya di tasikmalaya disebut "Koak" dan apabila bersuara mengeluarkan suara khasnya....boro-go-do-dod. dan sudah bisa dipastikan apabila sudah bersuara seperti itu, berasal dari seekor kodok besar yang siap diburu dan dijadikan santapan lezat.
Untuk anda yang pernah mengalaminya pada saat kecil atau beranjak "Maceuh" alias ABG pada tempo doeloe, pasti megetahui istilah "Ngobor" dalam mencari kodok.
Berbekal senter dengan batu baterai Tjap Eveready  hasil patungan, parang, karung dan tak usah memakai sandal, karena sandal akan tertancap ditanah sawah yang lengket.
Alhasil tak hanya kodok yang didapat, juga belut dan ikan dikolam petani saat padi baru ditanam yang menjadi hasil buruan..hehehe.
Saya sendiri pernah mengalaminya pada tahun sekitar 1980an, disaat Bandung, Soreang sampai Majalaya masih dipenuhi sawah - sawah. tak seperti sekarang sumpek, sumuk, dan Hareurin ( sempit )

Maka dari kenangan itulah kodok ini menjelma dari sebuah Helm perang bekas, metal mobil butut, fork sepeda antik yang tak lengkap, bearing - bearing bekas dan lain - lain. juga tak lupa...dengan darah dan doa.
Seni memang susah dicerna, tak diduga, tak diundang.
Untuk anda yang bercita rasa seni tinggi, bisa memilikinya, sebagai hiasan atau bahkan sebagai hiasan ditaman yang sesungguhnya.
Dimensi cukup besar,,,, 25 x 26 cm, tinggi 18 cm.
TERJUAL / SOLDOUT