Kamis, 26 November 2009

Bandung-Subang-Purwakarta










Inilah trip yang penuh tanjakan antara bandung-lembang-tangkuban perahu-subang-bojong-plered-purwakarta.
Tanjakan tanjakan yang bisa membuat kepala kita mendongak saking menanjaknya, terutama di daerah bojong di subang, tetapi dengan mesin yang teruji, tanjakan tersebut bisa dilalui tanpa halangan, bahkan motor jepang sekelas bebek tak dapat mengejar ketika di tanjakan.
Sesampainya di daerah ciater kurang lebih pukul 10 siang, tak lupa kami berfoto di rumah tua dekat ciater spa resort, setelah minta ijin kepada pemilik rumah dan basa basi, mulailah kami bergaya.
Pukul 11 siang sampailah kami di daerah bojong yang asri, perut mulai keroncongan karena dari pagi belum sarapan, yang terpikir dari pagi hanya mempersiapkan motor dan tools nya.
Ternyata sebelum tanjakan di daerah tersebut ada sebuah warung tegal, kami berhenti sejenak untuk meredakan perut yang mulai dangdutan.
Setelah berhenti kira kira 1 jam, perjalanan kami lanjutkan, dengan tanjakan menghadang di depan, kami berdua saling berdebat apakah motor mau langsung tancap gas menuju tanjakan atau turun dulu lalu menanjak, jerry memilih opsi yang kedua karena motor yang dipakai menggunakan gear dengan setelan high speed, berbeda dengan motor yang saya kendarai yang memakai setelan medium gear, saya langsung tancap gas menuju tanjakan dengan panjang kurang lebih 700 meter.
Tanjakan yang telah terlalui ternyata menyisakan turunan yang panjang dan berkelok kelok, saya cukup gelagapan karena tidak memakai rem depan, hanya mengandalkan rem belakang semata. Dalam hati saya menyesal kenapa tidak memasang kabel rem depan yang telah disiapkan sebelumnya, tapi peristiwa ini membuat saya makin disiplin, jangan sampai gimana nanti tapi nanti bagaimana.
Jerry dengan tersenyum simpul memperhatikan saya yang sibuk terus menerus menarik tuas rem ketika melewati turunan yang berkelok, karena turunannya berbalik 180 derajat dengan tanjakannya,...sangat extrem!
Dengan hati berdebar turunan demi turunan saya lewati, karena yang terpikir oleh saya hanya kabel rem yang dikhawatirkan putus, ternyata takdir berkata lain saya selamat sampai di pertigaan menuju plered.
Jalan raya plered - purwakarta kami lalui menuju rumah adik di purwakarta, berbelok sejenak menuju stasiun plered untuk menikmati sate maranggi langganan, ternyata perjalanan yang mendebarkan cukup membuat stamina terkuras, dengan bukti 20 tusuk sate saya habiskan!
Kami lanjutkan perjalanan menuju purwakarta, setelah sampai kami beristirahat sejenak melepas lelah.
Jam telah menunjukan pukul 7.20 malam, kami persiapkan perjalanan pulang menuju bandung, lampu kami cek, dinamo kelistrikan kami periksa setelah semua beres perjalanan kami lanjutkan.
Jalur Purwakarta-Bandung cukup lengang untuk saat ini, karena mobil mobil pribadi banyak yang memakai jalan tol, sehingga kami berdua bisa memacu motor sampai dengan kecepatan antara 80 sampai 100 km/jam, hembusan angin malam begitu nyaman terasa, membelah malam yang dingin, hanya truk truk besar yang menghalangi kami, selebihnya kosong melompong menyisakan jalan yang mulus.

Keep Riding on The Storm, Peace!

Toaster Antik



Toaster unik Tempo Doeloe, bahan terbuat dari kuningan dengan listrik 110 volt
SOLDOUT

Kodak Timer



Timer dari Eastman Kodak, kondisi jalan.baud pemutar waktu bukan orsinil
SOLDOUT / TERJUAL